Rabu, 01 Oktober 2014

7 TERKAYA DAN 7 TERMISKIN ACEH



Dari masa kemasa Aceh adalah sebuah wilayah yang kaya akan sumber daya alam, baik itu hasil pertanian, perkebunan maupun hasil tambang. Pada era masa kesultanan, Aceh pernah terkenal karena penghasilan dan perdagangan rempah-rempah, terutama lada hitam yang menjadi komoditas ekspor yang sangat penting dan menyumbang devisa paling besar bagi kesultanan Aceh. Karena begitu terkenalnya hingga dalam kehidupan rakyat Aceh dikenal sebuah pepatah “Ban trok kapai, baro tapula lada (begitu kapal tiba, baru menanam lada)”. Pepatah ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa diperlukan persiapan matang dalam hidup kalau ingin meraih kesuksesan.

Karena kekayaan yang dimiliki, hingga pada tahun 1607 tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mengalami masa keemasan dengan mampu menguasai seluruh Sumatra hingga ke Pahang yang sekarang dikenal dengan Malaysia. Di masa ini Aceh telah mampu duduk bersanding dengan kerajaan-kerajaan hebat di dunia, seperti Turki, hindia, inggris dan lainnya.

Kegemilangan Aceh pada masa kesultanan telah memberi kemakmuran yang besar bagi masyarakatnya, sehingga kemakmuran rakyat berjalan seiring dengan perkembangan negara. Rakyat terurus dengan baik karena adanya rasa keadilan dan kepastian hukum yang tidak pandang bulu. Para penyelenggara kerajaan sadar bahwa mereka ada untuk memakmurkan rakyatnya, bukan untuk menggerogoti kekayaan rakyat, sehingga rakyat ternafikan dalam kemiskinan dan kemelaratan. Karena begitu gemilangnya zaman kesultanan Iskandar Muda ini, hingga sekarang banyak orang yang merindukan kembali akan datangnya masa itu.

Sekarang Penerimaan umum APBD dimaksud tidak termasuk DAK, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu. Dengan demikian, bisa dikatakan 17 kabupaten/kota di Aceh tergolong miskin karena berkemampuan keuangan rendah. Kabupaten Pidie merupakan daerah yang termiskin di Aceh, yakni dengan Kapasitas Fiskal 0,0592.

Hanya empat kabupaten/kota yang masuk kategori 'sedang' yakni Kota Banda Aceh (0,8562), Kota Lhokseumawe (0,7601), Kota Subussalam (0,5087), dan Kabupaten Aceh Jaya (0,6810).Hanya dua yang masuk kategori tinggi yakni Kota Sabang (1,2823), dan Kabupaten Gayo Lues (1,0389).

Kapasitas Fiskal dihitung dengan rumusan sebagai berikut: PAD + DBH + DAU+LP-BP. Lantas angka ketemunya dibagi dengan jumlah penduduk miskin. LP adalah lain-lain pendapatan daerah yang sah, BP adalah Belanja Pegawai. Jumlah penduduk miskin yang dipakai untuk menghitung berdasar data BPS Tahun 2011 dan perhitungan mengacu realisasi APBD Tahun Anggaran 2011.
"Peta Kapasitas Fiskal dapat dipergunakan untuk pengusulan pemda sebagai penerima hibah, penilaian atas usulan pinjaman daerah, penentuan besaran dana pendamping, dan hal-hal lain yang diatur secara khusus," terang Agus Martowardojo dalam Permenkeu Nomor 226 itu.

Sementara, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, mengatakan, angka Kapasitas Fiskal juga bisa sebagai ukuran kinerja bupati/walikota. Jika angkanya rendah, maka kinerja bupati/walikotanya juga berarti rendah, dalam hal kemampuan mengalokasikan anggaran."Angka-angka itu bisa untuk menilai kemampuan kepala daerah dalam mengalokasikan anggaran dan juga perhatiannya terhadap masyarakat miskin," ujar Uchok Sky Khadafi kepada koran ini di Jakarta, kemarin (13/1).

Pasalnya, kata Uchok, formula penghitungan Kapasitas Fiskal ini juga menggunakan Belanja Pegawai. Semakin besar Belanja Pegawai, maka Kapasitas Fiskalnya semakin rendah. Begitu pun, jika jumlah penduduk miskin besar, Kapasitas Fiskalnya juga makin rendah.

"Kapasitas Fiskal rendah karena kepala daerahnya lebih mementingkan Belanja Pegawai. Kalau pegawainya sudah kenyang, sisa-sisannya baru untuk rakyat miskin," ujar Uchok pedas. Juga bisa untuk melihat mampu tidaknya bupati/walikota berinovasi dalam menggali sumber PAD. Bila PAD rendah, Kapasitas Fiskal juga pasti rendah.


  • Sebab Aceh Menduduki Peringkat Ke-7 Terkaya di Indonesia.
 Aceh telah memebelanjakan sekitar Rp.19 Triliun pada tahun 2011, dan di perdiksikan sekitar Rp.20 Triliun di belanjakan pada akhir tahun 2012, sebagian anggaran belanja tersebut di tunjang dengan dana otonomi khusus yang di berikan kepada aceh sejak 2008 secara keseluruha, Sejak tahun 2008-2012 aceh membelanjakan sekitar Rp.91 Triliunn, nilai anggran tersebut lebih besar dari semua Provinsi di Sumatera dan menepatkan aceh sebagai Provinsi Terkaya  ke-7 di Indonesia. Namun yang amat di sayangkan, kekayaan Aceh bukan diukur dari Pendapatan Daerah Bruto(PDB)nya, tapi dari banyaknya anggaran belanja provinsi Aceh dibandingkan daerah lain.
Padahal telah kita ketahui, aceh memiliki banyak Sumber Daya Alam meliputi :
    -Minyaki Bumi
    -Gas
    -Tambang Emas
Dari sektor Industri meliputi :
   -PT.Arun
   -PT.Pupuk Iskandar Muda
   -PT.Asean Aceh Fertilizer
   -Semen Andalas
   -Exxon Mobil,dll
     
  Dan juga dari sektor Perikanan & Kelautan Aceh merupakan pilar PDB yang cukup lumayan tinggi, Namun sayang itu semua tidak dapat kita manfaatkan kan kita pergunakan seefektif & seefesien mungkin. Mutu pendidikan kita yang kurang teropen oleh pemerintah, membuat kita tidak mampu untuk menguasai Sumberb Daya Alam yang kita miliki.
  • Sebab Aceh Menduduki Peringkat Ke-7 Termiskin di Indonesia.
             Anggran tersebut belum berimbas kepada perbaikan secara senikfikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan kajian Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP), yang didukung Bank Dunia dan Ausaid Aceh saat ini menjadi Provinsi Termiskin ke-7 di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin mencapai 20,98 %,jumlah penduduk aceh sekitar 4,3 juta jiwa angka tersebut di atas rata-rata nasional yang sebesar13,3%
            Aceh, Provinsi yang memiliki 12 Kabupaten daerah tertinggal. Namun,yang memperhatinkan soal kemiskinan.hasil sensus nasional terbaru BPS menyebutkan angka kemiskinan di wilayah paling Barat Indonesia itu masih menghadapi persoalan kemiskinan yang cukup parah. 
  • Perbandingan dengan APBD yang diterima aceh dalam kurun waktu 3 tahun terakhir :

  1.APBD ACEH Tahun 2009 Rp.9.700.000.000.000.00
  2.APBD ACEH Tahun 2010 Rp.6.244.669.139.164.00
  3.APBD ACEH Tahun 2011 Rp.7.089.389.677.661.00


           Alangkah ironis nya dengan anggaran sebesar itu, masyarakat Aceh masih terpuruk dalam jurang kemiskinan.intervensi politik dalam penyusunan strategi anggaran juga menjadi penyebab ketidak efisienan anggraran dan juga pemerintah Aceh masih mengutamakan pembangunan di mana-mana tanpa memandang penting nya peningkatan mutu pendidikan di Aceh, hal ini di tambah lagi dengan indikasi korupsi yang masih tinggidi Aceh data yang di liris oleh salah satu lembaga anti korupsi yang menempatkan aceh sebagai provinsi terkorup ke-2 di Indonesia. selain itu, Aceh juga di kenal sebagai salah satu daerah yang kerap terlambat dalam mengesahkan APBD. Hal itu berdampak kepada kecilnya realisasi atau penyerapan anggran pada tahun berjalan.kondisi ini sejak tahun2008.intervensi politik merupakan salah satu penyebab keterlambatan itu.

           Padahal, untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia, Aceh sangat membutuhkan peningkatan mutu pendidikan. tapi alokasi peningkatan mutu ini sangat kecil, belanja pegawai yang justru sangat besar.
          
           Kemajuan Aceh sekarang berpulang kepada pemimpin kita yang baru, Apabila pemimpin kita masih mengutamakan pembangunan di bandingkan dengan peningkatan mutu pendidikan, jangan harap Aceh akan bebas dari lembah jurang kemiskinan. Dan juga pemberantasan korupsi harus terus dilakukan.




DEDI HARDIAN
1201101010168
PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
MATAKULIAH:     INTRODUCTION  TO  MICRO FINANCE               

Jumat, 27 September 2013

wisata kota sabang

Kunjungan Singkat ke Sabang, Lakukan 11 Hal Ini di sabang !




Sebagai kota paling barat di Indonesia, Sabang menawarkan banyak kegiatan seru untuk wisatawan. Mulai dari wisata alam sampai kuliner, 11 hal ini wajib Anda lakukan saat berkunjung ke Sabang dan Pulau Weh!
Banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Pulau Weh, dan Sabang sebagai kota terbesarnya. Wilayah paling barat Indonesia ini punya banyak wisata seru yang sayang untuk dilewatkan. Kalaupun Anda memiliki waktu singkat, minimal lakukanlah 11 hal ini di Sabang:

1. Mengunjungi Titik 0 Km Indonesia

Bagi Anda yang sangat cinta dengan Republik Indonesia, tugu yang satu ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Mengunjungi titik 0 Indonesia menjadi cerita seru yang tak akan terlupakan, apalagi kita bisa mendapatkan Sertifikat Km 0 yang ditandatangani langsung oleh Walikota Sabang.
Tugu ini berjarak kurang lebih 29 km dari pusat Kota Sabang, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit bila menggunakan kendaraan. Tugu setinggi 20 meter tersebut berwarna krem dan merah muda dengan lambang Garuda yang sedang menggengam angka 0 di puncaknya. Di lantai 2 tugu ada 2 buah prasasti, yang ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi BJ. Habibie, pada 24 September 1997.
Isinya menjelaskan bahwa penetapan posisi geografis Km 0 Indonesia itu diukur para pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS). Sementara prasasti kedua menjelaskan dalam angka  posisi geografis Km 0. Yang pasti jangan lupa untuk mengabadikan momen ini menggunakan kamera. Carilah posisi di bagian barat tugu untuk mendapatkan wujud tugu keseluruhan.













2. Snorkeling dan diving di Iboih
Tak lengkap ke Pulau Weh tanpa mencoba snorkeling atau diving di Iboih. Gampong Iboih memang terkenal dengan wisata baharinya. Ada 3 tempat yang menjadi primadona kunjungan wisatawan di Iboih, yaitu Pantai Teupin Sirkui, Pantai Pulau Rubiah dan Pantai Gapang. Untuk sekali snorkeling sepuasnya, wisatawan hanya dikenakan Rp.45.000 saja. Alat yang disewakan berupa snorkel, pelampung dan fin.
Sedangkan untuk sekali menyelam, wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp 400.000 lengkap dengan instruktur. Bagi penyelam pemula harus mendapatkan teori dasar tentang fungsi perlengkapan menyelam selama kurang lebih 20 menit oleh sang instruktur, atau yang lebih dikenal sebagai 'buddy'.
Setelah paham, mulailah untuk bersiap-siap melakukan latihan dasar menyelam dengan kedalaman sekitar 2 meter. Setelah terbiasa bernapas menggunakan mulut di bawah air itu artinya sudah bisa untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Tapi jangan sekali-kali diving sendirian, usahakan buddy selalu menemani waktu diving. Hal ini untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi selama diving.








3. Mencicipi rujak buah Pulau Klah
Selain terkenal kelezatannya, yang menjadi daya tarik rujak Pulau Klah adalah pemandangan langsung menuju Pulau Klah dengan hamparan laut yang berwarna hijau dan biru, karena itulah rujak itu disebut sebagai rujak buah Pulau Klah walaupun tidak berada di Pulau Klah.






4. Makan sate gurita dan mie jalak

Apalah arti liburan tanpa wisata kuliner. Di Sabang, ada beberapa makanan yang wajib dicicipi pun digemari masyarakat dan wisatawan. Dua di antaranya adalah Sate Gurita dan Mie Jalak.
Sate gurita ini terhitung masakan khas Sabang yang belum lama ditemukan, namun keberadaannya sering dicari oleh warga dan wisatawan. Sate gurita ini pada dasarnya sama dengan sate biasa, dengan bumbu kacang atau bumbu padang. Yang jadi daya tariknya adalah daging gurita yang dimasak lembut dan bumbunya meresap sampai ke dalam. Untuk seporsi sate gurita hanya dikenai Rp 15.000/porsi saja.
Mie jalak merupakan masakan khas Sabang yang udah ada sejak lama, merupakan resep turun temurun sejak zaman Belanda. Mie jalak ini bisa ditemukan di Toko Pulau Indah, di Jalan Perdagangan. Harga satu porsi mie jalak hanya Rp 10.000/porsi saja.
nyam.... nyam... enak nih gan... :D







5. Mengunjungi Tugu Sabang – Merauke
Selain tugu Km 0, Sabang memiliki tugu yang bersejarah lainnya yaitu Tugu Kembar Sabang Merauke. Dinamakan Tugu Kembar Sabang Merauke karena tugu ini yang memiliki kesamaan dengan tugu yang ada di Sota, Papua. Dikatakan kembar, karena ada 2 tugu yang sama dengan lokasi yang berbeda, satunya berada di Km 7, tugu Km 0 yang pertama, sedangkan satu lagi berada di pusat kota, di depan kantor Walikota Sabang.





6. Menikmati sunrise di Pantai Anoi Itam

Bagi pecinta Matahari Terbit, pemandangan indah di Pantai Anoi Itam jangan sampai terlewatkan. Berada kurang lebih 11 km dari pusat kota, inilah pantai di wilayah timur Sabang. Selain itu wisatawan juga bisa keindahan bawah lautnya. Terumbu karang yang ada di pantai berpasir hitam ini tidak kalah menarik dengan terumbu karang yang ada di Iboih, hanya saja alat snorkel harus dibawa sendiri.
 





7. 'Surga tersembunyi' di Jaboi
Menurut sejarah, Sabang berasal dari kata Shabag yang artinya gunung meletus. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya gunung berapi yang ada di bawah laut dan daratan, salah satunya gunung berapi Jaboi yang berada di Gampong Jaboi, kurang lebih 15 km dari pusat Kota Sabang. Di Gunung Berapi jaboi kita bisa melihat langsung kawah yang masih aktif dan aliran air hangat yang mengalir di sekitar kawah. Selain itu kita bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa cantik dengan latar yang serba putih.




8. Sunset di Sabang Hill dan sabang fair

Bagi pecinta panorama matahari terbenam, Sabang Hill menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Selain menikmati sunset kita juga bisa menikmati pemandangan Teluk Sabang yang teduh, sambil menikmati segelas teh hangat di cafe hotel Sabang Hill. Kalau beruntung, wisatawan bisa melihat gerombolan lumba-lumba keluar dari teluk!
dan jika cuaca mendukung di daerah Sabang Fair pinggir pantai tempat sering nya para warga dan pendatang melepas kepenatan bersama keluarga,teman dan someone di karena kan banyak nya tempat-tempat menarik seperti taman bermain anak dan juga tempat santai serta tempat-tempat makan seperti jajanan ringan juga unik yang di jajakan penjual dan cafe-cafe yang menyediakan makanan makyuuus juga minuman pelepas dahaga jadi kita bisa menikmati nya sambil menunggu si sunset tenggelam di ujung lautan lepas kota sabang yang sangaaaaat indah.







9. Belanja t-shirt di Kaos Piyoh

Saatnya berburu buah tangan. Bagi wisatawan yang mencari kaos atau t-shirt dengan desain yang unik dan menarik bisa mampir di Piyoh Design, di Jalan Cut Mutia No.11, Kota Atas. Toko ini menyediakan beragam cinderamata khas Sabang seperti pin, gantungan kunci, boneka, tas, stiker dan lain-lain yang bercirikan Kota Sabang. Kualitasnya juga bagus.





10. Oleh-oleh bakpia dan salak Sabang
Siapa bilang bakpia hanya ada di Yogya? Anda bisa membawa cinderamata berupa bakpia dan salak Sabang. Bakpia Sabang terkenal karena memiliki rasa yang enak, lembut di dalam renyah dan gurih di luar. Ada berbagai varian rasa seperti original, pandan, kopi dan durian. Harga perkotaknya hanya Rp 15.000 saja. Wisatawan bisa mendapatkannya di Dapat Jalan Perdagangan atau Pelabuhan Balohan.
Satu lagi yang wajib dibawa pulang dari Sabang yaitu salak. Salak hasil perkebunan Balohan ini memiliki rasa yang renyah dan manis, selain itu memiliki bentuk yang lebih kecil dibanding salak yang lain. Harga perkilonya hanya Rp 20.000 saja, bisa didapatkan di Pelabuhan Balohan.




SALAK >>>>






11. Masjid Agung Babussalam

Masjid kebanggan orang sabang ini terletak di tengah kota, di mana mesjid ini merupakan mesjid terbesar dan termegah di Kota Sabang. Sebuah Mesjid yang terletak di Kota Sabang yang juga merupakan mesjid besar untuk Wilayah Kota Sabang. Mesjid Agung Babussalam terletak di Kota Atas menjadi tempat bagi warga sekitar dan pemerintah Kota Sabang dalam mengadakan berbagai kegiatan baik yang berkala Kabupaten/Kota. Dengan bentuk arstekturnya yang unik, menjadikan mesjid ini memiliki ciri khas tersendiri. Bila Anda berkunjung ke Kota Sabang, cobalah untuk sejenak singgah, akan Anda rasakan ketenangan dan kedamaian saat berada di dalamnya.